Kriminalisasi ; Perhatikan orang terdekat!

Oleh : Mira Jannah Bahkan yang menjadi orang asing bagi diri sendiri ialah orang terdekat kita. Kalimat tersebut bukan hanya opini belaka melainkan sebuah rahasia umum. Kasus kriminalisasi inses atau hubungan seksual sedarah kerap terjadi pada beberapa individu. Secara umum kriminalisasi inses terbagi menjadi dua bagian. Pertama ialah parental incest yakni hubungan antara orang tua … Continue reading Kriminalisasi ; Perhatikan orang terdekat!

Catcalling? I’m not your cat!

Oleh : Dienah Nahwahatika Hai gengs! Kali ini Komite kita akan mengulas tentang apasih catcalling itu? Panggilan kucing? Tentu bukan, catcalling adalah salah satu bentuk pelecahan seksual secara verbal yang sering terjadi pada perempuan di ruang publik atau yang biasa disebut dengan street harassment seperti di jalan, di pasar, di taman, di koridor kampus, dan … Continue reading Catcalling? I’m not your cat!

Karena Transpuan Tetaplah Manusia !

Oleh : Andi Nurkhafifah Beberapa waktu yang lalu telah terjadi kejadian yang tidak biasa saja. Suatu kejadian yang menurut penulis mencederai nilai kemanusiaan. Mungkin beberapa dari kita belum tahu tentang kasus Mira, seorang Transpuan yang telah berpulang. Mira adalah salah satu dari banyaknya Transpuan yang mengalami diskriminasi dan ketidakadilan karena perbedaan orientasi seksual. Menjadi minoritas … Continue reading Karena Transpuan Tetaplah Manusia !

Sekapur Sirih

Isu tentang ketimpangan gender masih terus menjadi pembahasan yang belum memiliki ujung. Polemik ini menjadi dialektika yang kompleks dengan kondisi berbanding lurusnya antara dampak ketimpangan gender dengan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait isu ini. Pembahasan gender yang seharusnya menjadi analisis fundamental masih dianggap sebagai pembahasan yang bersifat inferior, padahal dampaknya sangat signifikkan terhadap pemberdayaan sumber daya … Continue reading Sekapur Sirih

Komite anti Kekerasan Seksual

Dengan landasan fakta yang terjadi dilapangan dan keraguan atas pengambilan sikap oleh pihak kampus, beberapa mahasiswa yang terkumpul dari beberapa fakultas berinisiatif membuat sebuah komite independen yang bergerak dengan isu kekerasan seksual yang terjadi di kampus Universitas Hasanuddin. Komite anti kekerasan seksual berfokus pada tiga metode yaitu edukasi, advokasi dan konseling kepada seluruh civitas akademika.